Analisis Perubahan Penutupan Lahan dan Motivasi Perambah Kawasan Hutan Pada Areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Sintuwu Maroso (KPHP Unit XII) Kabupaten Poso

  • Surjadhi Rantesalu Universitas Tadulako
  • Eko Jokolelono Universitas Tadulako
  • Yunus Sading Universitas Tadulako
Keywords: FMU, Land Cover, Encroachment, Socio-Economic, Forest Area

Abstract

This study aims to determine differences in the condition of land cover in the management area of KPH Sintuwu Maroso (KPHP Unit XII) Poso Regency in 2016 and 2021, the area of forest encroached on in 2021, and community motives for encroaching on forest areas. This type of research is descriptive quantitative and qualitative. The results of the study show that there are differences in land cover conditions in 2016 and 2021 where the area of forested land cover has decreased and the area of non-forested land cover has increased by 832 ha, the area of forest encroachment in 2021 is 3,555 ha or 3.80 percent of the total area of FMUs.

Author Biographies

Surjadhi Rantesalu, Universitas Tadulako

Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan/Pascasarjana-Universitas Tadulako

Eko Jokolelono, Universitas Tadulako

Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan/Pascasarjana-Universitas Tadulako

Yunus Sading, Universitas Tadulako

Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan/Pascasarjana-Universitas Tadulako

References

Ariani dan Harini Rika. (2012). Tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di kawasan pertanian (Kasus Kecamatan Minggir dan Moyudan). Jurnal Bumi Indonesia, 1(3), 421-428.

Arief, A. (2001). Hutan dan kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.

Dwipayanti. (2009). Model dinamika sistem kerusakan hutan di Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Informatika Pertanian Indonesia 2009. ISBN:978-979-95366-0-7.

Lindstrom. (2012). Forest cover change In Sri Lanka: the role of small scale farmers. Applied Geography, 34, P680–692.

Nugraheni, H. (2020). Efektivitas kesatuan pengelolaan hutan (KPH) dalam mengatasi deforestasi pada unit KPH Produksi Sivia Patuju Provinsi Sulawesi Tengah. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor:P.1/PKTL/IPSDH/PLA.1/1/2017 tentang Petunjuk Teknis Inventarisasi Hutan Dan Sosial Budaya Masyarakat Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.

Prasetyo. (2009). Spatial model approach on deforestastion of Java Island, Indonesia. Journal of Integrated Field Science, 6, 37-44.

Siahaan, N.H.T. (2007). Hutan, lingkungan dan paradigma pembangunan. Jakarta: Pancuran Alam.

SNI 7645-2010. (2010). Klasifikasi penutupan lahan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Scrieciu. (2006). Can economic causes of tropical deforestation be identified at a global level?. Ecological Economics, 62 (2007 ) 603–612.

Soemarwoto, O. (1985). A qualitative of population pressure and it‘s potential use in development planning. Majalah Demografi Indonesia, 12 (24).

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kombinasi. Yogyakarta: Alfabeta.

Widianto. 2003. Fungsi dan peran agroforestri. Bogor: ICRAF.

Zain, A.S. 1996. Hukum lingkungan konservasi hutan dan segi-segi pidana. Jakarta: Rineka Cipta.

Published
2022-04-30
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)