EVALUASI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN KOTA BELOPA TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI D.I BAJO

  • Andi Muhammad Subhan Saiby Politeknik Negeri Ujung Pandang
Keywords: Water, Irrigation Area, Irrigation Water, D.I. Bajo

Abstract

Kebutuhan air baku meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berbanding terbalik dengan luas areal irigasi/sawah di daerah yang jumlah penduduknya meningkat. Daerah Irigasi Bajo (2006) sebesar 5784.73 Ha meliputi kecamatan Belopa, kecamatan Belopa Utara dan kecamatan Bajo mengalami pengurangan areal layanan akibat perluasan permukiman. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan air irigasi, perlu dilakukan kajian mengenai perubahan luas areal layanan dan perubahan kebutuhan air irigasi. Analisa kebutuhan air irigasi dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor berpengaruh, meliputi: kebutuhan air penyiapan lahan, penggunaan air konsumtif, perkolasi dan rembesan, penggantian lapisan air, curah hujan efektif dan yang paling utama adalah luas areal yang dilayani. Kebutuhan air irigasi DI. Bajo adalah 1,04 lt/det/ha (Cropwat 8.0) dan 1,41 lt/det/ha. Sejak tahun 1980-2018, pengurangan luas area sawah mencapai 249,58 ha, hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan air irigasi, Sehingga terjadi kelebihan air sebesar 351,91 lt/det berdasarkan Cropwat 8.0 dan berdasarkan konsep awal 259,56 lt/det. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemerintah dan pengambil kebijakan mengenai peruntukan lahan dan masukan kepada pengelola irigasi D.I. Bajo untuk optimalisasi pemanfaatan air.

Published
2023-04-20
How to Cite
SaibyA. (2023). EVALUASI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN KOTA BELOPA TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI D.I BAJO. Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, 9(1), 28-44. https://doi.org/10.22487/jstt.v9i1.448
Section
Articles