ALTERASI DAN GEOKIMIA BIJIH ENDAPAN EMAS EPITHERMAL KECAMATAN KASIMBAR, KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH
Abstract
Beberapa indikasi mineralisasi dapat di jumpai di Sulawesi Tengah, salah satunya pada Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Adanya indikasi mineralisasi emas dicirikan oleh alterasi hidrotermal disekitar sungai Tada tepatnya pada Dusun Kelapatiga dan Maliontovo bagian utara Kecamatan Kasimbar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe alterasi berdasarkan petrografi, mineral bijih berdasarkan mineragrafi dan geokimia mineral bijih berdasarkan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) serta mengetahui tipe endapan dan model genetik endapan berdasarkan klasifikasi. Kondisi geologi daerah penelitian meliputi geomorfologi satuan bentang alam perbukitan sangat curam, stratigrafi atau litologi yang dijumpai berupa satuan andesit porfiri dan granit kuarsa, serta struktur geologi kekar sistematik dan sesar geser mengiri (sinistral). Alterasi hidrotermal terdiri dari alterasi propilitik dalam (klorit+aktinolit±Feldspar) pada batuan andesit porfiri dan alterasi potasik (biotit+klorit±kuarsa) pada batuan granit kuarsa. Berdasarkan hasil mineragrafi indikasi mineral bijih berupa pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), sphalerit (ZnS) dan kovelit (CuS) sedangkan emas (Au) di jumpai pada soil hasil lapukan granit kuarsa. Hasil dari geokimia sampel batuan, soil dan aluvial dijumpai kadar emas (Au) mempunyai kadar <0,6-1,5 ppm, perak (Ag) <7 ppm, tembaga (Cu) 10-144 ppm, timbal (Pb) 12-42 ppm, dan besi (Fe) 0,27-4,72 ppm. Berdasarkan tipe alterasi dan mineralisasi bijih maka tipe endapan emas termasuk epitermal sulfidasi tinggi yang dikontrol oleh litologi dan struktur geologi.